Kista - Penyebab, Jenis-Jenis, Gejala, dan Pengobatan
Kista - Penyebab, Jenis-Jenis, Gejala, dan Pengobatan - Kista merupakan sebuah kantung berbentuk bulat atau kistik yang biasanya berisi cairan kental, nanah, atau bahkan udara. ukuran kista ini juga bermacam-macam mulai dari berkuran kecil seperti buah anggur hingga besar yang bisa mengganggu jaringan lain disekitarnya.Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Didalamnya terdapat sekumpulan sel-sel tumor yang terpisah dengan jaringan normal disekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah kenapa tumor jinak relatif lebih mudah mengatasinya baik secara pembedahan ataupun pengobatan lainnya dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Namun kista juga bisa bermutasi menjadi ganas. Berdasarkan tingkat keganasannya kista ini terbagi menjadi dua yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis setelah 2 sampai 3 bulan. Sementara neoplastik biasanya harus dioperasi, itupun tergantung pada ukuran dan juga sifatnya. baca juga : Diabetes Melitus
Penyebab Kista
Penyebab munculnya kista masih belum jelas. pasalnya beberapa penyebab kista yang muncul tergantung pada letak bagian tubuh yang terkena atau bisa juga karena hal-hal lain termasuk kondisi tubuh yang kurang baik. berikut kondsisi lainnya yang dapat memicu munculnya kista:
- Kondisi genetik
- Tumor
- Infeksi
- Kesalahan dalam perkembangan embrio
- Kecacatan jaringan tubuh
- Kondisi peradangan kronis
- Tersumbatnya saluran kelenjar
- Parasite
- Cedera
Jenis Kista
Ada sekitar ratusan jenis kista. Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa kista dapat muncul di bagian mana saja pada tubuh (misalnya di wajah, kulit kepala, punggung, bagian dalam mulut, lengan, selangkangan, atau bisa juga di bagian organ dalam seperti hati, ginjal, otak). Kebanyakan jenis-jenis kista ini jinak, namun beberapa kista juga mungkin mengandung sel-sel ganas. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa jenis kista yang sering ditemukan di tubuh ;
- Kista Epidermoid: Kista ini terjadi pada kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) yang ditandai dengan pembengkakan di kulit.
- Kista payudara: kista ini terjadi pada jaringan di dalam payudara.
- Kista Ganglion atau kista sinovial: kista jenis ini biasanya terjadi pada berbagai persendian.
- Kista dermoid: Kista ini terjadi ketika susunan kulit berisi folikel rambut, kelenjar keringat, rambut, gigi, saraf, dan kelenjar minyak yang seharusnya berada di lapisan luar kulit justru tumbuh membentuk kantong di dalam kulit.
- Kista ovarium: akumulasi cairan di dalam atau di permukaan ovarium. Kista jenis ini termasuk kista adneksa
- PCOS (sindrom ovarium polikistik): pembesaran ovarium karena masalah endokrin yang mengandung sejumlah kista berisi cairan (folikel)
- Kista Baker: kista jenis ini terjadi kerena adanya gumpalan cairan pelumas sendi berlebih pada jaringan lutut bernama sinovial
- Kista Bartholin: kista jenis ini terjadi ketika cairan yang dikeluarkan kelenjar bartholin (kelenjar pelumas) mengalami penyumbatan.
- Kista arakhnoid: kumpulan cairan serebrospinal yang ditutupi oleh sel arachnoid dan kolagen yang berkembang di antara permukaan otak pada membran arachnoid.
- Kista epididimis: kista ini terjadi akibat peradangan pada bagian epididimis
- Kista labial: kista yang terjadi pada labia (bibir vagina)
- Kista Pilonidal: kista jenis ini terjadi akibat infeksi kulit kronis yang tumbuh di wilayah lipatan bokong
- Kista Nabotian: kista yang mengandung lendir pada permukaan serviks dan biasanya terjadi pasca melahirkan
- Kista pinus: kista yang tumbuh berisi cairan di kelenjar pineal (otak)
- Kista pleksus choroid: jenis kista yang merupakan salahsatu struktur pertama otak yang terbentuk pada janin
- Kista hidatid: Echinococcus spp. cacing pita (stadium larva) dikelilingi sel epitel dalam organ
- Kista mukosa: kantung tipis berisi cairan bening yang bisa ditemukan di bibir, mulut, dan kadang-kadang di area tubuh lainnya.
- Kista pankreas: kantong kantung seperti cairan di dalam pankreas. Secara teknis, mereka bukan kista karena dilapisi dengan jaringan bekas luka atau radang dan oleh karena itu biasanya disebut pseudokista.
- Kista testis: kista yang berisi cairan di testis
- Kista tiroid: Juga disebut nodul tiroid, mereka mungkin berisi cairan atau mengandung beberapa sel-sel padat; Sebagian besar jinak tapi beberapa mungkin mengandung sel-sel ganas.
- Kista hati atau hati: kista yang mempunyai struktur yang tipis menyerupai kantung dan munculi jaringan hati.
- Kista ginjal: kista yang berisi cairan dan terbentuk pada ginjal. Beberapa penyebabnya adalah bawaan (penyakit polikistik).
- Kista sinus: pertumbuhan jaringan abnormal, biasanya di sinus maksila, diisi dengan cairan, udara, atau bahan semipadat.
- Kista pleksoroid choroid; Blebs pinched-off kecil yang terbentuk saat otak sedang mengembangkan pleksus koroid. Mereka mengandung cairan serebrospinal.
- Kista synovial lumbal: kista di tulang belakang lumbal yang dapat menyebabkan gejala stenosis tulang belakang
- Kista pilar: kista yang umumnya terbentuk dari folikel rambut
- Kista Tarlov: kantung berisi cairan yang terbentuk di dasar tulang belakang
- Kista Anechoic: setiap kista yang menyerap gelombang suara yang dihasilkan oleh ultrasound
- Kista perianal atau pilonidal: kista biasanya berisi puing-puing kulit yang biasanya berada di dekat tulang ekor
- Kista hemoragik: kista yang mengandung darah atau mengalami perdarahan internal
- Kista maksilaris: kista yang terletak di daerah sinus maksila
- Kista konjungtiva: kista yan berisi cairan pada atau di bawah konjungtiva mata
- Kista perikardial: kelainan kongenital jinak yang jarang terjadi pada medial mediastinum yang mengandung cairan bening
Gejala Kista
Kebanyakan kista tidak menimbulkan tanda atau gejala, namun kista dapat dirasakan seperti benjolan di kulit atau benjolan di bawah kulit dan terkadang juga sangat menyakitkan. Kista yang terbentuk pada organ dalam munkin tidak menimbulkan rasa sakit jika berukuran kecil, namun jika sudah berukuran besar dan menggeser atau menempatkan organ lain atau menghalangi aliran cairan normal dijaringan seperti hati, pankeas, atau organ lainnya, maka gejala yang terkait dengan organ tersebut akan muncul. baca juga : Bahaya Mengorek Telinga
Pengobatan
Pengobatan biasanya dilakukan oleh para pederita kista yang sudah menimbulkan gejala. Pengobatan ini juga tergantung dari ukuran, letak, dan jenis kista yang di derita. Sedangkan untuk kista yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak perlu melakukan pengobatan khusus karena tanpa disadari kista akan menyusut seiring berjalanya waktu, walaupun begitu penderita disarankan berkonsultasi ke dokter untuk penanganan kista lebih lanjut.
EmoticonEmoticon